Program Doktor Ekonomi, Universitas Diponegoro, pada tanggal 17 April 2024 jam 13.00 menyelenggarakan ujian promosi doktor atas nama Chenly Loing, guna mempertahankan disertasinya yang berjudul “Peran Destination Soft Advantage Dalam Peningkatan Kinerja Pemasaran Destinasi”.

Penelitian Chenly Loing bertujuan untuk mengeksplorasi sebuah model konseptual baru dalam menjembatani research gap antara pengembangan destinasi dan kinerja pemasaran destinasi. Akar teori diambil dari teori Resource-Advantage (R-A) dan didukung oleh teori Service Dominant Logic (SDL) yang kemudian digunakan untuk mensintesakan kebaruan dalam penelitian ini, yaitu Destination Soft Advantage (DSA). Sintesa dari teori R-A dan teori SDL sangat relevan dan mampu dijadikan dasar untuk menjelaskan alasan mengapa destinasi wisata warisan budaya harus mengembangkan daya tariknya, sehingga destination soft advantage sebagai variabel mediasi dapat mengatasi research gap dalam menjelaskan pengaruh antara pengembangan daya tarik warisan budaya pada kinerja pemasaran destinasi. Novelty dalam penelitian ini yaitu destination soft advantage, diterapkan pada destinasi wisata warisan budaya di Indonesia sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kinerjanya dalam industri pariwisata dunia yang bergerak dinamis.

Penelitian ini memiliki kebaruan dalam mengembangkan sebuah model konseptual baru dan menggunakan variabel mediasi untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang terlibat. Penelitian ini melibatkan 267 responden yang merupakan pengelola destinasi wisata warisan budaya yang tersebar di wilayah Indonesia. Proses analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 25 dan model persamaan struktural (Structural Equation Model) SEM AMOS versi 22.

Hasil perhitungan dari hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menunjukkan pentingnya variabel-variabel seperti Pengembangan Daya Tarik Warisan Budaya, Destination Soft Advantage, dan Positioning Destinasi dalam mendorong Kinerja Pemasaran Destinasi. Variabel Destination Soft Advantage yang diusulkan dalam penelitian ini terbukti secara meyakinkan sebagai variabel mediasi yang berperan penting dalam mengisi kesenjangan penelitian. Model penelitian ini didasarkan pada konsep-konsep pemasaran yang relevan dan dapat memberikan kontribusi baik secara teoritis maupun manajerial. Pengembangan destinasi yang dilakukan jika sesuai dengan indikator-indikator dari destination soft advantage akan mampu mendorong meningkatnya kinerja pemasaran destinasi.

Komite Ujian terdiri dari Prof.  Anis Chariri, SE, MCom, PhD, Ak (Ketua Sidang Ujian, Penguji), Prof. Drs. Agusty Tae Ferdinand, MBA, DBA (Sekretaris Penguji, Supervisor), Dr. Nuryakin, S.E., M.M (Penguji Eksternal) Dr. Harry Soesanto, M.Kes (Penguji), Dr. Farida Indriani, SE., M.M (penguji) dan Prof. Dr. Dra. Naili Farida, M.Si (Co-Supervisor, penguji). Ujian berlangsung selama dua jam dan promovendus mampu mempertahankan disertasinya sehingga dinyatakan lulus oleh Komite Ujian dan berhak menyandang gelar Doktor. Selamat dan Semoga sukses dalam berkarya.