Program Doktor Ekonomi, Universitas Diponegoro, pada tanggal 10 Juni 2024 jam 15.30 menyelenggarakan ujian promosi doktor atas nama Maya Indriastuti, guna mempertahankan disertasinya yang berjudul “Peran Visibilitas Organisasi dalam Memediasi Pengaruh Narsisme CEO dan Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Environmental Social, dan Governance”.Penelitian Maya Indriastuti bertujuan untuk untuk menguji pengaruh narsisme CEO, kinerja keuangan terhadap pengungkapan ESG pada seluruh perusahaan se-ASEAN dengan menempatkan visibilitas organisasi sebagai variabel intervening. Disertasi ini menggunakan populasi sebanyak 3.000 perusahaan publik di ASEAN selama tahun 2014-2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga menghasilkan sampel sebanyak 295 perusahaan publik di ASEAN dengan 2.655 annual report dan sustainability report. Alat analisis untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik STATA versi 17.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan empat (4) dari tujuh (7) hipotesis yang diajukan dapat diterima. Narsisme CEO dan kinerja keuangan mempunyai pengaruh positif terhadap visibilitas organisasi dan pengungkapan ESG sedangkan visibilitas organisasi berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ESG. Selain itu visibilitas organisasi tidak mampu memediasi pengaruh narsisme CEO dan kinerja keuangan terhadap pengungkapan ESG. Semua variabel kontrol firm level tidak mampu meningkatkan visibilitas organisasi dan pengungkapan ESG. Dari perspektif teori psikoanalis, narsisme CEO berpengaruh negatif terhadap visibilitas organisasi dan pengungkapan ESG. Narsisme CEO dan kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap visibilitas organisasi dan pengungkapan ESG pada tiap skor-nya. Hasil uji GMM konsisten dengan hasil analisis awal. Semua variabel penelitian tidak terdapat perbedaan pada saat pre covid maupun covid. Pada panel A, NCEO tertinggi di Indonesia dan terendah di Vietnam. Kinerja keuangan tertinggi di Philipina dan terendah di Thailand. Pada panel B, visibilitas organisasi tertinggi di Malaysia dan terendah di Vietnam. Kinerja keuangan tertinggi di Indonesia dan terendah di Singapura.   Secara teoritis, temuan  penelitian ini berimplikasi pada teori upper echelons dan teori legitimasi. Secara praktis, temuan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi perusahaan di negara ASEAN untuk melakukan pengungkapan ESG dengan konsisten, sebagai acuan bagi pemerintah untuk membuat aturan tentang pentingnya mengungkapkan kegiatan ESG pada annual report maupun pada sustainability report dengan lebih lengkap, dan sebagai dasar bagi investor untuk membuat keputusan terkait investasi, terutama bagi investor yang peduli dengan isu sosial, lingkungan dan tata kelola organisasi. Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain banyak sampel terbuang pada riset, kesulitan dalam mengakses annual report, dan subjektivitas peneliti terkait dengan pengukuran CEO. Oleh karena itu agenda untuk penelitian mendatang adalah menggunakan sampel penelitian pada perusahaan nonASEAN, menggunakan pengukuran lain untuk narsisme CEO, dan menggunakan content analysis secara terpisah dalam mengukur narsisme  CEO.

Komite Ujian terdiri dari Prof. Faisal, S.E., M.Si., Ph.D., CMA., CRP., CERG (Ketua Sidang Ujian, Penguji), Prof.  Anis Chariri, SE, MCom, PhD, Ak (Sekretaris Penguji, Supervisor), Prof. Fuad, S.ET., M.Si., Ph.D (Co-Supervisor, penguji), Prof. Dr. Muhammad Khafid, M.Si (Penguji Eksternal) Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt (Penguji)dan Dr. Siti Mutmainah, S.E., Akt., M.Si (penguji). Ujian berlangsung selama dua jam dan promovendus mampu mempertahankan disertasinya sehingga dinyatakan lulus oleh Komite Ujian dan berhak menyandang gelar Doktor. Selamat dan Semoga sukses dalam berkarya.